Perbedaan panel surya PERC, HJT dan TOPCON

Seiring dengan meningkatnya permintaan energi terbarukan, industri tenaga surya telah mencapai kemajuan signifikan dalam teknologi panel surya. Inovasi terbaru mencakup panel surya PERC, HJT dan TOPCON, masing-masing menawarkan fitur dan manfaat unik. Memahami perbedaan antara teknologi-teknologi ini sangat penting bagi konsumen dan bisnis yang ingin berinvestasi dalam solusi tenaga surya.

 

PERC, singkatan dari Passivated Emitter and Rear Cell, adalah jenis panel surya yang mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir karena peningkatan efisiensi dan kinerjanya. Fitur utama panel surya PERC adalah penambahan lapisan pasivasi di bagian belakang sel, yang mengurangi rekombinasi elektron dan meningkatkan efisiensi panel secara keseluruhan. Teknologi ini memungkinkan panel PERC mencapai hasil energi yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan menarik untuk aplikasi perumahan dan komersial.

 

HJT (Heterojunction Technology), di sisi lain, adalah teknologi panel surya canggih lainnya yang sedang menciptakan gebrakan di industri. Panel heterojungsi menampilkan penggunaan lapisan tipis silikon amorf di kedua sisi sel silikon kristal, yang membantu meminimalkan kehilangan energi dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Desain inovatif ini memungkinkan panel HJT menghasilkan keluaran daya yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih baik dalam kondisi cahaya redup, menjadikannya pilihan populer di area dengan sedikit sinar matahari atau pola cuaca yang bervariasi.

 

TOPCON, kependekan dari Tunnel Oxide Passivated Contact, adalah teknologi panel surya mutakhir lainnya yang mendapat perhatian karena kinerjanya yang unggul. Panel TOPCON menampilkan struktur sel unik dengan kontak pasif di bagian depan dan belakang untuk mengurangi kehilangan energi dan meningkatkan efisiensi sel. Desain ini memungkinkan panel TOPCON mencapai keluaran daya yang lebih tinggi dan koefisien suhu yang lebih baik, menjadikannya ideal untuk pemasangan di iklim panas atau area dengan perubahan suhu yang besar.

 

Saat membandingkan ketiga teknologi ini, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Panel PERC dikenal dengan efisiensi dan produksi energinya yang tinggi, menjadikannya pilihan yang dapat diandalkan untuk memaksimalkan produksi energi di berbagai lingkungan. Sebaliknya, panel heterojungsi bekerja dengan baik dalam kondisi cahaya redup dan memiliki ketahanan suhu yang lebih baik, sehingga cocok untuk area dengan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Panel TOPCON menonjol karena koefisien suhunya yang sangat baik dan kinerja keseluruhannya di iklim panas, menjadikannya pilihan pertama untuk pemasangan di area yang cerah dan hangat.

 

Secara keseluruhan, industri tenaga surya terus berkembang dengan diperkenalkannya teknologi canggih seperti panel surya PERC, HJT dan TOPCON. Masing-masing teknologi ini memiliki fitur dan manfaat unik yang dapat memenuhi kondisi lingkungan dan kebutuhan energi yang berbeda. Dengan memahami perbedaan antara teknologi-teknologi ini, konsumen dan pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang tepat ketika memilih teknologi panel surya yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Seiring dengan meningkatnya permintaan energi terbarukan, teknologi panel surya inovatif ini akan memainkan peran penting dalam mendorong transisi menuju lanskap energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Waktu posting: 01 Maret 2024